KONSEP KESETIMBANGAN DINAMIS
Kesetimbangan Dinamis adalah proses bolak balik yang lajunya sama untuk kedua arah.
Berdasarkan arah terjadinya, reaksi kimia dibedakan menjadi dua yaitu:
- Reaksi irreversible(reaksi berkesudahan ) yaitu reaksi yang berlangsung satu arah. Pada reaksi ini, hasil reaksi tidak dapat diubah lagi menjadi zat pereaksi. Contoh :
- Reaksi reversible (reaksi bolak-balik) yaitu reaksi yang berlangsung dalam dua arah. Pada reaksi ini, zat-zat hasil reaksi dapat bereaksi kembali membentuk zat pereaksi. Contoh:
Pada reaksi reversible laju pembentukan produk dan laju penguraian produk menjadi reaktan sama besar.
Syarat-syarat suatu reaksi yang setimbang, yaitu:
- Berupa Reaksi Bolak Balik, suatu reaksi dapat menjadi reaksi kesetimbangan jika reaksi baliknya dapat dengan mudah terjadi secara bersamaan. Contoh : N2(g) + 3H2(g) ↔ 2NH3(g)
- Bersifat Dinamis, suatu reaksi kesetimbangan tidaklah statis melainkan bersifat dinamis. Artinya secara makroskopis reaksi berlangsung terus menerus dalam dua arah dengan laju yang sama.
- Dilakukan dalam Sistem Tertutup, kesetimbangan kimia hanya dapat berlangsung dalam sistem tertutup. Sistem tertutup adalah suatu sistem reaksi dimana baik zat-zat yang bereaksi maupun zat-zat hasil reaksi tidak ada yang meninggalkan sistem.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan
a. Perubahan Konsentrasi
- Jika salah satu konsentrasi zat diperbesar, reaksi akan bergeser dari arah zat tersebut.
- Jika salah satu konsentrasi zat diperkecil, reaksi akan bergeser ke arah zat tersebut.
b. Perubahan Suhu
- Jika suhu dinaikkan, reaksi akan bergeser ke arah reaksi endoterm.
- Jika suhu diturunkan, reaksi akan bergeser ke arah reaksi eksoterm.
c. Perubahan Tekanan atau Volume
- Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil), reaksi akan bergeser ke arah jumlah mol gas yang lebih kecil.
- Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar), reaksi akan bergeser ke arah jumlah mol yang lebih besar.